Untuk membuat Resep Cake Tape Ketan ini sangat mudah, karena termasuk jenis cake yang kandungan lemak (margarine/mentega) cukup tinggi, maka bahan ini perlu dikocok bersama gula sampai mengembang, lembut dan sangat lembut. Jika anda menggunakan mentega (butter), maka warnanya akan berubah menjadi putih pucat, jika menggunakan margarine maka warna kocokan yang dihasilkan masih tampak kekuningan.
Bagian paling penting di adonan butter cake adalahketika telur dimasukkan. Umumnya yang terjadi adalah adonan mentega menjadi pecahserta berair, dan terpisah antara bahan padat dan cairan telurnya. Ini terjadi jika telur dimasukkan terlalu banyak, atau ketika satu telur belum tercampur baik dengan adonan namun telah dimasukkan telur berikutnya. Jika sudah terjadi seperti ini akan susah diperbaiki, walau dikocok terus menerus maka adonan tidak akan menyatu. Namun ketika dipanggang sebenarnya cake tetap akan mengembang dengan baik.
Supaya rasanya tidak dominan hanya tape, serta agar warnanya lebih hijau cantik, maka saya tidak hanya mengandalkan hijaunya tape ketan tetapi dengan menggunakan beberapa tetes pasta pandan. Adonan cake kemudian saya kukus, namun jika anda hendak memanggangnya maka gunakan suhu 170'C, api atas dan bawah. Hasilnya adalah cake dengan tekstur lembut dan moist, dan selayaknya cake dengan kandungan butter tinggi umumnya, maka cenderung sedikit padat. Berbeda dengan sponge cake yang lebih berpori. Jadi jika anda menginginkan cake dengan tekstur lebih mengembang, berpori-pori banyak maka bukan resep ini yang seharusnya anda gunakan.
Secara over all membuat cake tape pandan kukus ini sangat mudah dan mungkin bisa menjadi pilihan mengolah tape ketan hijau (bisa menggunakan ketan hitam juga tapi skip pasta pandan dari resep).
Berikut resep dan prosesnya ya...
Resep Cake Tape Ketan Hijau, Pandan & Keju Kukus
Untuk 1 loyang bundt cake diameter 23 cm
Bahan A:
- 200 gram tepung terigu
- 50 gram tepung maizena
- 1 1/2 sendok teh baking powder
- 50 gram susu bubuk full cream
- 1/4 sendok teh garam
Bahan B:
- 250 gram margarine/mentega
- 250 gram gula pasir
- 2 sendok teh vanilla extract, atau 1/2 sdt vanili bubuk/esens
- 300 gram tape ketan hijau (tiriskan dari airnya)
- 5 butir telur (suhu ruang)
- 2 - 3 sendok teh pasta pandan
Cara membuat:
Siapkan sebuah loyang bundt (lubang di tengah), olesi dengan margarine dan taburi tepung secara merata. Balikkan loyang dan ketukkan untuk membuang kelebihan tepung. Sisihkan.
Siapkan tape ketan hijau, jika mengandung air maka tiriskan dulu airnya. Jangan menggunakan air ketan. Sisihkan.
Siapkan wadah, masukkan bahan A, aduk rata. Sisihkan.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan margarine atau mentega dan gula pasir. Kocok dengan kecepatan rendah hingga tercampur dengan baik, kemudian naikkan kecepatan mikser menjadi tinggi dan kocok hingga adonan mentega menjadi lembut, mengembang, berwarna kuning pucat (itu jika anda menggunakan margarine). Jika anda menggunakan mentega maka warnanya akan berubah menjadi putih
Kocok hingga teksturnya mengembang dua kali lipat dan sangat lembut. Jika menggunakan mikser tangan kurleb sekitar 10 - 15 menit, tetapi ingat waktu yang saya berikan hanya sebagai perkiraan saja, karena tipe mikser yang berbeda kecepatan dan waktu mengocok pun juga akan berbeda. Jadi perhatikan dengan baik tekstur adonan yang terbentuk.
Masukkan vanilla extract, kocok hingga tercampur baik.
Masukkan tape ketan, kocok dengan kecepatan sedang hingga tape dan adonan mentega tercampur dan menyatu dengan baik. Masukkan pasta pandan, kocok sampai rata.
Masukkan telur satu per satu, pastikan telur terkocok dengan baik dan tercampur dengan adonan sebelum menambahkan telur berikutnya. Jangan menambahkan telur berikutnya jika adonan masih terlihat basah dan terpisah antara cairan dan mentega. Kocok hingga teksturnya lembut dan homogen baru tambahkan telur berikutnya.
Menambahkan telur sekaligus dan tidak mencampurnya secara merata terlebih dahulu akan membuat adonan terlihat pecah (terpisah antara bahan padat dan cairnya), akibatnya adonan kurang mengembang maksimal.
Matikan mikser, masukkan bahan A dengan cara diayak langsung diatas adonan.
Aduk perlahan dengan cara aduk balik hingga tepung dan adonan tercampur merata. Jangan berlebihan mengaduk karena gelembung udara bisa kempes dan membuat adonan turun.
Tuangkan adonan ke loyang yang telah disiapkan. Kukus di dandang yang sudah dipanaskan sebelumnya hingga mendidih. Gunakan api kecil agar permukaan cake tidak merekah, bungkus tutup dandang dengan kain yang mampu menyerap air. Kukus selama kurang lebih 50 menit.
Tips : Pakai dandang yang cukup besar agar air di dandang tidak loncat ke permukaan cake ketika proses pengukusan. Air yang meloncat membuat permukaan cake menjadi basah. Jangan mengukus berlebihan karena bisa membuat cake mengkerut dan menciut saat keluar dari kukusan.
Keluarkan cake dari kukusan, biarkan 5 menit agar uap panasnya hilang. Balikkan cake di rak kawat dan biarkan sampai benar-benar dingin sebelum dipotong. karena memotong cake saat masih panas akan membuatnya hancur dan menjadi sangat remah.
Potong-potong cake sesuai selera. Yummy!